Zhang Wuji

Zhang Wuji (張無忌) dilahirkan di Pulau Es dan Api, atau Bing Huo Dao (冰火岛). Sebuah pulau di kawasan kutub utara, di mana kedua orang tuanya Zhang Cuishan dan Yin Soso terdampar bersama Xie Xun ketika kapal yang mereka tumpangi karam di tengah lautan luas.

Ayah Zhang Wuji, Zhang Cuishan (張翠山) adalah murid kelima dari Zhang Sanfeng (張三丰), yang adalah pendiri Perguruan Wudang. Zhang Cuishan secara otomatis adalah pendekar kelima dari Tujuh Pendekar Wudang.

Sebaliknya, Yin Soso (殷素素), ibu Wuji, adalah putri dari Yin Tianzheng (殷天正), pendiri Perguruan Elang Langit, atau Tian Ying Jiao (天鹰教). Tian Yingjiao ini dipandang sebagai salah satu Aliran Sesat oleh banyak orang di dunia persilatan.

Yin Tianzheng adalah salah satu dari 4 Raja Pengawal Hukum dari Ming Jiao (明教). Ia meninggalkan Ming Jiao akibat persengketaan mengenai posisi ketua dengan para pemimpin Ming Jiao lainnya. Pada saat itu Ketua Ming Jiao, Yang Dingtian dan istrinya menghilang secara misterius. Yin Tianzheng akhirnya mendirikan Tian Yingjiao sebagai tandingan Ming Jiao.

Karena Ming Jiao selalu dipandang sebagai ‘Aliran Sesat’, maka secara otomatis kelompok baru yang didirikan oleh Yin Tianzheng pun mendapat predikat yang sama. Karena itu ketika mendengar bahwa salah satu murid Wudang, Zhang Cuishan, menikahi salah seorang anggota aliran sesat, banyak orang di dunia persilatan mempersoalkan hal ini.

Selain menikahi Yin Soso, Zhang Cuishan juga mengangkat saudara dengan salah seorang Raja Pengawal Hukum Ming Jiao lainnya, yaitu Xie Xun. Hal ini menimbulkan persoalan baru, karena Xie Xun sebelumnya telah melakukan serangkaian pembunuhan hanya untuk memancing keluar gurunya sendiri yang telah membantai keluarganya. Di samping itu, banyak orang tahu bahwa Golok Pembunuh Naga telah jatuh ke tangan Xie Xun, dan mereka memakai alasan dendam pribadi untuk menekan Zhang Cuishan dan Yin Soso supaya mengatakan di mana keberadaan Xie Xun.

Semuanya kemudian berakhir dengan malapetaka besar bagi Zhang Wuji, kedua orang tuanya meninggal karena bunuh diri untuk melindungi Xie Xun. Saat itu masa depan bagi Zhang Wuji tampak sangat suram, jangankan untuk berkembang menjadi seorang pendekar tangguh, sekedar bertahan hidup pun semua orang meragukannya, termasuk Zhang Sanfeng. Ini karena Zhang Wuji terkena telapak maut Xuan Ming dari He Biweng, yang memang sengaja membiarkannya hidup untuk menguras tenaga Zhang Sanfeng.

Mulai saat itu sebenarnya kehidupan Zhang Wuji beralih dari keberuntungan yang satu ke keberuntungan lainnya. Mula-mula Zhang Sanfeng yang tidak sanggup menangani cederanya mengajaknya ke Shaolin untuk memohon belas kasihan dari Shaolin dan diijinkan membaca Kitab Jiu Yang Shen Gong, tetapi ternyata tidak berhasil. Ini kemudian membawanya bertemu dengan keluarga Zhou Zhiruo, yang berakibat ayah Zhou Zhiruo tewas di tangan prajurit kekaisaran. Ayah Zhou Zhiruo bermaksud menemui Zhang Yichun, yang adalah salah seorang pengikut Ming Jiao, tetapi kemudian kepergok tentara dan tewas.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Zhang Sanfeng dengan berat hati memutuskan untuk membiarkan Zhang Yichun membawa Zhang Wuji menemui paman gurunya, Hu Qingniu, yang adalah seorang tabib terkenal dan bertabiat aneh, dan adalah anggota Ming Jiao. Zhang Sanfeng sendiri membawa Zhou Zhiruo kecil, yang saat itu telah menjadi yatim-piatu, ke Wudang.

Perkenalan Zhang Wuji dengan Hu Qingniu adalah yang pertama kalinya membawa berkat baginya, di kemudian hari ia sendiri akhirnya menjadi seorang ahli pengobatan karena hal ini.

Dari situ ia akhirnya berkenalan dengan murid Emei yang jatuh cinta kepada Yang Xiao, Ji Xiaofu. Saat itu Ji Xiaofu sudah melahirkan seorang putri, Yang Buhui. Hal ini akhirnya berujung maut baginya, karena Miejue Shitai tidak bisa mengampuninya, kecuali kalau ia bersedia membunuh Yang Xiao, dan Ji Xiaofu sudah jelas tidak bisa melakukannya.

Zhang Wuji akhirnya terbeban tugas untuk mengantar Yang Buhui kecil kepada ayahnya, Yang Xiao, yang saat itu tinggal di markas besar Ming Jiao, Guangming Ding, di Kunlun Shan. Tempat ini terletak di wilayah Barat, dan cukup jauh dari Lembah Kupu-kupu, tempat mereka bertemu. Zhang Wuji yang saat itu sudah berusia menjelang empat belas tahun dengan susah payah berhasil mencapai Guangming Ding.

Setelah menyelesaikan tugas ini ia terjebak oleh keluarga Zhu, yang adalah keturunan murid Biksu Yideng, mantan Kaisar Dali. Zhang Wuji remaja terpesona oleh Zhu Jiuzhen, putri dari keluarga itu, dan masuk ke dalam jebakan ayahnya. Ayah Zhu Jiuzhen hanya ingin mengorek keterangan mengenai keberadaan Xie Xun, dan Zhang Wuji dengan lugu mempercayai Zhu Jiuzhen.

Liku-liku ini berakhir dengan keberuntungan besar bagi Zhang Wuji, akhirnya ia terjebak di dalam sebuah gua di tebing terjal, dan di dalamnya ia bertemu dengan seekor monyet besar, dengan perut berisi sebuah kitab yang selama ini dicari-cari oleh Zhang Sanfeng dan gurunya, Biksu Jiuyan. Zhang Wuji selama enam tahun berdiam di balik celah kecil itu, yang di dalamnya ternyata ada sebuah dunia tersendiri, lengkap dengan pepohonan, ikan-ikan di sungai, dan aneka macam tumbuhan lain yang dapat dijadikan sumber makanan baginya. Ia mempelajari Jiu Yang Shen Gong dari kitab yang ditemukannya, dan dengan begitu cederanya dapat diatasi. Selain itu tanpa disadari ia telah menguasai tenaga murni yang sangat jarang ada tandingannya. Di masa lampau hanya seorang Biksu Jueyuan yang berhasil mempelajarinya secara lengkap.

Enam tahun kemudian Zhang Wuji yang sudah dewasa keluar dari persembunyiannya, dan dengan segera terlibat petualangan berbau maut, yang sekaligus menjadi ujian bagi tenaga dalam yang dipelajarinya selama enam tahun di tempat tersembunyi.

Ia akhirnya diangkat menjadi ketua umum Ming Jiao setelah menyelamatkan sekte itu dari kemelut, semuanya adalah berkat Jiu Yang Shen Gong yang dipelajarinya hanya untuk menyembuhkan cedera dan mempertahankan hidup. Mulai saat itu namanya menjadi terkenal di dunia persilatan, bahkan melampaui popularitas para pendekar besar dari enam perguruan besar arus utama di dunia persilatan.

Tetapi prestasi Zhang Wuji sebagai ketua umum Ming Jiao sebenarnya tidak terlalu banyak, bahkan ia setidaknya dua kali menghilang dari peredaran tepat ketika namanya sedang berkibar.

Zhang Wuji Menghilang Dalam Perjalanan Ke Bing Huo Dao

Untuk memenuhi perjanjian dengan Zhao Min, Zhang Wuji harus melakukan perjalanan ke Pulau Es dan Api, tempat di mana ia sendiri dibesarkan, untuk mencari ayah angkatnya, Xie Xun, dan meminjam Golok Pembunuh Naga untuk dilihat dan diamati oleh Zhao Min selama satu jam. Dengan segala liku-likunya, ia kemudian berakhir di Pulau Ular, sesuai dengan perintah Si Nenek Bunga Emas.

Perjalanan ini sendiri sebenarnya memakan waktu berbulan-bulan, tidak sesederhana apa yang terlihat di berbagai drama silat yang menceritakan kisah ini. Sementara mereka, Zhang Wuji, Zhou Zhiruo, Zhao Min dan Xiao Zhao yang akhirnya dibawa ibunya pulang ke Persia, mengalaminya, di Dataran Tengah terjadi berbagai pergolakan politik yang semakin mengangkat nama Ming Jiao ke puncak popularitas sebagai pemberontak dari kalangan rakyat.

Setidaknya ada dua orang tokoh politik penggerak pemberontakan yang berperan besar di masa itu. Mereka adalah Chen Youliang dan Zhu Yuanzhang. Keduanya tidak sejalan, dan di kemudian hari akan selalu bertentangan. Dari sisi sejarah, seperti diketahui, Zhu Yuanzhang adalah tokoh yang akhirnya memakai nama Ming bagi gerakannya. Tadinya pasukan Zhu Yuanzhang adalah pasukan Wu. Pasukan Chen Youliang menamakan diri mereka pasukan Han, dan markas besar mereka adalah di Dadou (Beijing di dunia modern).

Dalam cerita kita, Chen Youliang mengumpulkan pengikut dari kalangan Kai Pang dan juga para pengikut Yuan Zhen Dashi, alias Cheng Kun, guru silatnya. Ini memang sejalan dengan sejarah, karena Kai Pang memang bermarkas di Utara. Sedangkan para pengikut Zhu Yuanzhang pada dasarnya adalah para prajurit yang dikumpulkannya sendiri ditambah dengan para pengikut setia Ming Jiao.

Teruskan uraian ini…

Zhang Wuji Membatalkan Perkawinan Dengan Zhou Zhiruo Dan Menghilang

Peristiwa menggemparkan yang sekaligus menenggelamkan reputasi Zhang Wuji sebagai ketua umum Ming Jiao adalah ketika ia membatalkan perkawinannya dengan Zhou Zhiruo, tepat ketika upacara tersebut sedang berlangsung. Ia pergi bersama Zhao Min.1

Hanya beberapa orang yang tahu bagaimana Zhang Wuji dan Zhao Min menghilang, dan ini adalah dari kalangan keluarga Zhao Min, terutama sekali ayahnya, Chaghan Temur, dan kakaknya, Koke Temur.

Bukan seperti drama hasil adaptasi novel, yang umumnya menggambarkan Chaghan tidak mempedulikan Zhao Min, dalam novel Jinyong, Chaghan bahkan memberikan dua ekor kuda terbaiknya kepada Zhang Wuji dan Zhao Min, meskipun ia mengatakan bahwa mulai saat itu Zhao Min tidak lagi bisa menjadi putrinya. Ini sangat masuk akal dan manusiawi.

Kalau nonton drama hasil adaptasi, kita akan mendapat kesan bahwa peristiwa batalnya perkawinan Zhang Wuji dengan Zhou Zhiruo dan munculnya kembali Zhang Wuji dalam kompetisi di Shaolin sangat dekat, tetapi sebenarnya kedua peristiwa tersebut minimal punya jarak berbulan-bulan, kalaupun bukan setahun. Peristiwa menghilangnya Zhang Wuji ini memberikan kesempatan bagi Zhu Yuanzhang untuk berbuat banyak di dalam Ming Jiao, ia bahkan berani mengangkat Han Lin’er sebagai Raja ketika Han Shantong tewas.

Footnotes

  1. Peristiwa ini ada di dalam Bab 34 novel terjemahan bahasa Inggris. Halaman 30 dan seterusnya mengandung ulasan yang sangat berguna bagi latar belakang sejarah yang berkaitan dengan Han Shantong dan Xu Shouhui. Kita pasti bisa memakainya. Ulasan ini membuat perkiraan awal kita mengenai tahun kelahiran Zhang Wuji, Zhou Zhiruo dan Zhao Min menjadi tidak tepat, tetapi kelihatannya Jinyong memang memilih era ini sebagai pondasi cerita.